top of page

IMAN YANG TIDAK TERGOYAHKAN

January 2025 | 6 - 12 Jan 2025

Ibrani 12:28

Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Hidup sering kali terasa tidak pasti, dengan keadaan yang berubah-ubah yang menguji rasa aman kita. Pekerjaan bisa hilang, hubungan bisa menjadi tegang, dan cobaan yang tak terduga dapat membuat kita goyah. Namun, Ibrani 12 : 28 mengingatkan kita bahwa sebagai orang percaya, kita adalah bagian dari kerajaan yang tak tergoyahkan. Kerajaan ini tidak dibangun atas prestasi manusia, kekayaan, atau kesenangan sementara, tetapi atas pemerintahan Allah yang kekal. Bagaimana kita memiliki iman yang tak tergoyahkan di dalam kerajaanNya yang tidak tergoyahkan?


  1. Mengidentifikasi Fondasi Kita

”Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. - Matius 7 : 24 - 25


Tanyakan kepada diri kita masing - masing, "Apakah saya membangun hidup saya di atas hal-hal yang dapat runtuh, atau di atas janji-janji kekal Allah?"


Hal-hal yang dapat runtuh adalah pengejaran atas nilai-nilai duniawi yang bersifat sementara, rapuh, dan pada akhirnya tidak dapat diandalkan. Contohnya kekayaan, status sosial, hubungan yang dibangun di atas kepalsuan, atau ketergantungan pada kebijaksanaan manusia. Hal-hal tersebut dapat dengan mudah "runtuh" ​​di bawah tekanan hidup seperti kesulitan, kegagalan, atau penderitaan karena tidak memiliki stabilitas yang kekal.


Janji - Janji Allah Yang Kekal adalah hal yang merujuk pada kebenaran dan prinsip yang ditemukan dalam Firman Tuhan, termasuk kesetiaan, kasih, dan rencana-Nya untuk keselamatan melalui Kristus. Membangun janji-janji ini berarti hidup dengan iman, ketaatan, dan kepercayaan pada tujuan-tujuan kekal Tuhan. 


Ketika kita "membangun rumah di atas batu karang," artinya kita menyelaraskan hidup kita dengan ajaran Tuhan dan menerapkannya. Ini tidak berarti hidup kita akan bebas dari tantangan, tetapi memastikan fondasi kita aman, bahkan selama badai seperti kesulitan, kehilangan, atau ketidakpastian.


  1. Arahkan Pandangan Kita Pada Kristus

Memiliki iman yang tak tergoyahkan berarti mengarahkan pandangan kita kepada Yesus, batu penjuru kehidupan kita. Ketika kita percaya kepada kedaulatan Tuhan, kita dapat berdiri teguh bahkan ketika badai kehidupan mengamuk. Iman kita tidak bergantung pada bagaimana segala sesuatu tampak, tetapi pada pribadi Tuhan yang setia, baik, dan selalu memegang kendali.


Iman yang tak tergoyahkan juga mendatangkan rasa syukur. Daripada berfokus pada hal-hal yang tidak pasti, kita dapat bersyukur atas kebenaran yang tidak berubah bahwa kita adalah bagian dari kerajaan Allah. Ibadah menjadi respons kita yaitu menghormati-Nya dengan hati dan hidup kita, apa pun keadaannya.


Refleksi : 

Hal terpenting yang dapat diambil adalah bahwa "badai" kehidupan tidak dapat dihindari, tetapi fondasi kita menentukan apakah kehidupan kita akan tetap kokoh atau runtuh. Membangun di atas janji-janji kekal Allah memastikan bahwa iman kita didasarkan pada sesuatu yang tidak tergoyahkan.

 


 Referensi




 
 
 

Comments


bottom of page