FONDASI YANG TIDAK TERGOYAHKAN
- Care City Church

- Dec 28, 2024
- 2 min read
January 2025 | 20 - 26 Jan 2025

Matius 7:25
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Hidup sering kali terasa seperti badai. Tantangan yang tak terduga seperti perjuangan finansial, masalah kesehatan, hubungan yang rusak, seringkali dapat mengguncang kepercayaan diri kita dan mengancam untuk membuat kita kewalahan. Namun, Yesus mengingatkan kita dalam Matius 7:25 bahwa kehidupan yang dibangun di atas fondasi kebenaran-Nya yang kokoh akan tetap berdiri, tidak peduli seberapa dahsyatnya badai itu. Bagaimana fondasi tersebut mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari?
Fondasi yang Tidak Tergoyahkan
Dasar dalam perumpamaan ini adalah ketaatan kepada Firman Tuhan karena ketaatan merupakan bukti dari iman sejati. Kedua orang dalam kisah ini memiliki banyak kesamaan. Keduanya memiliki keinginan untuk membangun rumah. Keduanya membangun rumah yang tampak bagus dan kokoh. Namun, ketika penghakiman datang (badai), salah satu rumah runtuh. Apa bedanya? Tentu saja bukan hanya penampilan luarnya. Perbedaannya ada pada fondasinya. Pembangun yang berhasil "menggali dalam-dalam" (Lukas 6:48) dan mendirikan rumahnya diatas fondasi yang kokoh.
Fondasi Batu
"Batu karang" yang Yesus maksudkan lebih dari sekadar kepercayaan kepada-Nya; itu adalah penerapan aktif ajaran-ajaran-Nya. Ketika kita mendengar Firman-Nya dan mempraktikkannya, kita menambatkan diri kita pada karakter-Nya yang tidak berubah. Mempercayai Allah dalam ketaatan menguatkan kita, memampukan kita untuk menanggung pencobaan dengan damai dan keyakinan.
Bayangkan sebuah rumah yang dibangun di atas batu karang yang kokoh. Rumah itu tidak kebal terhadap hujan atau angin, tetapi tetap kokoh karena fondasinya aman. Demikian pula, kehidupan yang berakar pada Firman Tuhan tidak akan terbebas dari kesulitan, tetapi tidak akan tergoyahkan karena dukungan Kristus yang teguh.
Badai yang kita hadapi dapat menjadi ujian bagi fondasi kita. Jika hidup kita berlandaskan pada hal-hal duniawi seperti kesuksesan, harta benda, atau pengakuan manusia, hidup kita cenderung runtuh saat tekanan meningkat. Namun, ketika Kristus menjadi batu penjuru kita, kita akan berdiri teguh, ditopang oleh kekuatan-Nya.
Refleksi :
Untuk membangun fondasi rohani kita, kita harus berkomitmen untuk membaca, merenungkan, dan menerapkan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah cara untuk memperkuat fondasi kita. Renungkan area-area dalam hidup Anda yang fondasinya mungkin goyah. Apakah ada bagian-bagian dalam hidup Anda yang dibangun di atas hal-hal selain Kristus?
Bagikan kebenaran ini kepada seseorang yang sedang menghadapi badai, dan dorong mereka untuk bersandar pada Firman Tuhan. Di dalam Dia, harapan kita aman.
Referensi





Comments