top of page

BERDIAM DIRI DALAM TUHAN DAN TIDAK TERGOYAHKAN

May 2025 | 26 May - 1 Jun 2025

ree

Mazmur 46:11

”Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”

Ketika hidup terasa tidak pasti, banyak mendengar berita-berita negatif, dan menjadi tak terkendali. Tuhan tidak memanggil kita untuk berlari lebih kencang atau mencoba memperbaiki segalanya dengan cara sendiri. Sebaliknya, Dia meminta kita untuk berdiam diri. Berdiam diri tidaklah mudah di dunia yang serba cepat dan penuh tekanan. Namun, dalam keheningan itulah kita dapat berdiri, dikuatkan, dan dibuat menjadi pribadi yang tak tergoyahkan.


Mazmur 46:10 mengingatkan kita bahwa kekuatan sejati tidak datang dari usaha keras seseorang, melainkan kekuatan yang datang ketika kita menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan. Berdiam diri di hadapan Tuhan bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda kepercayaan kita yang dalam kepada Tuhan. Di saat-saat tenang itulah hati kita terpusat kembali dan iman kita diperkuat. Berikut adalah dua kunci penting dari berdiam diri.


  1. Diam adalah Titik Awal Mengenal Tuhan


Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!

Tuhan tidak berkata, "Cari tahu sendiri" atau "Ambil kendali." tetapi Dia berkata, "Diamlah." hal tersebut terjadi karena ketika kita diam, kita dapat menjernihkan kebisingan dan memungkinkan kita untuk dapat melihat rencana Tuhan dengan jelas. Di saat-saat hening, hati kita menjadi selaras dengan hadirat-Nya.


Kita menjadi tak tergoyahkan bukan dengan mengetahui lebih banyak informasi, tetapi dengan mengenal Dia, melalui karakter-Nya, janji-janji-Nya, kesetiaan-Nya. Berdiam diri adalah bukti dari rasa percaya kita kepada Tuhan, karena melepaskan cengkeraman kita dan memegang erat-erat tangan-Nya.


  1. Berdiam diri Mengingatkan Kita Siapa yang Memegang Kendali


Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”

Tuhan tidak tergoncang oleh apa yang menggoncangkan kita. Meskipun dunia kita mungkin berguncang, Dia tetap ditinggikan. Ia berkuasa. Dia memerintah. Saat kita diam, kita menyelaraskan kembali hati kita dengan kebenaran tersebut.


Diam bukan berarti kita tidak bertindak; diam merupakan tanda keselarasan spiritual. Karena diam dapat mengalihkan fokus kita dari rasa takut ke iman, dari kekhawatiran ke penyembahan. Dan dengan melakukan itu, kita berlabuh di Kerajaan yang tidak dapat digoyahkan.


Refleksi : 

Semakin kita belajar untuk tenang, semakin kita mulai melihat bahwa Tuhan memegang kendali, bahkan saat kita tidak memegang kendali. Dan semakin kita mengenal-Nya, semakin sedikit kekacauan di sekitar kita yang dapat mengguncang kita.


Tanyakan pada dirimu sendiri : 

  • Apakah saya sedang mencoba untuk berperang dalam peperangan yang telah Tuhan janjikan untuk dimenangkan?

  • Bagaimana jika saya berlatih untuk berdiam diri hari ini, tidak hanya secara tubuh, tetapi juga dalam pikiran dan roh?

  • Apakah saya benar-benar percaya bahwa Tuhan ditinggikan bahkan sekarang, bahkan dalam situasi saat ini?


Referensi



ree

 
 
 

コメント


bottom of page