HATI TUHAN YANG TIDAK TERGOYAHKAN
- Care City Church

- Jan 27
- 2 min read
February 2025 | 3 - 9 Feb 2025

Lukas 23:34
Yesus berkata: ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Ada sesuatu yang penting tentang kata-kata terakhir manusia ketika mereka berhadapan langsung dengan kematian, karena pada keadaan tersebut jati diri mereka keluar.
Yesus mengucapkan kata-kata ini pada saat-saat pertama penyaliban-Nya. Penyaliban adalah salah satu bentuk eksekusi yang paling brutal dan berkepanjangan yang pernah ada. Saat Ia dan dua penjahat dipaku di kayu salib, Ia menanggung rasa sakit yang tak tertahankan.
Kata-kata Terakhir Yesus adalah suatu Doa
Kata-kata ini merupakan doa agar Tuhan mengampuni mereka yang menyalibkan-Nya. Yesus dieksekusi dengan kejam, tidak adil, dan dipermalukan. Namun, tepat pada saat penderitaan-Nya yang paling berat, Ia berdoa memohon pengampunan bagi musuh-musuh-Nya: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Kata-kata ini menunjukkan hati Sang Juruselamat dunia yang penuh belas kasihan. Keinginan hati-Nya untuk mengampuni tidak tergoyahkan.
Doa ini mungkin merupakan langkah pertama menuju pertobatan si pencuri. Doa ini mungkin juga mempengaruhi perwira yang menyebut Yesus "orang benar," serta orang-orang yang memukul dada mereka dalam kesedihan. Mungkin bahkan tiga ribu orang yang bertobat pada hari Pentakosta, beberapa di antaranya mungkin terlibat dalam kematian Yesus, tersentuh oleh doa ini. Kita yakin bahwa doa yang luar biasa ini dijawab.
Pengampunan adalah Harga yang Mahal
Ini bukan hanya doa untuk pengampunan bahkan pengampunan yang besar. Ini adalah pengampunan yang didoakan dengan harga yang sangat mahal. Ini bukan pengampunan yang murahan. Alasannya adalah karena Tuhan adalah Tuhan, penguasa alam semesta yang kudus dan adil, dan Tuhan yang adil harus bertindak adil dan harus melakukan apa yang benar.
Apa yang benar? Hal yang benar adalah bahwa dosa harus dihukum—kejahatan harus dihakimi. Jika Allah bertindak adil dalam situasi ini, kita seharusnya mengharapkan bahwa Pilatus yang menghakimi, para prajurit yang membunuh, para pemimpin yang berkomplot, dan orang-orang yang menyerukan kematian Yesus dihukum. Karena dosa mereka adalah dosa besar karena membunuh satu-satunya Anak Allah yang terkasih, mereka seharusnya dihukum atas dosa-dosa mereka di neraka.
Allah mampu mengampuni karena Ia tidak sekadar melupakan atau mengabaikan dosa. Namun, Ia menghukumnya melalui pribadi Anak-Nya, bukan melalui pribadi orang berdosa. Inilah inti dari pengampunan Allah yang memiliki harga yang sangat mahal.
Refleksi :
Alkitab berkata, “Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). Hal ini menunjukkan sifat hati Allah yang tidak tergoyahkan dan penuh belas kasihan. Ini juga merupakan inti dari Kekristenan. Apakah Anda memiliki hati yang tidak mau mengampuni orang lain? Kita dipanggil untuk mengampuni orang lain dengan kasih karunia dan belas kasihan yang sama yang telah kita terima.
Referensi




Comments