top of page

IMAN DAUD YANG TIDAK TERGOYAHKAN (PART 02)

Jun 2025 | 9 - 15 Jun 2025

ree

Mazmur 27:1

Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?

Kehidupan Daud penuh dengan suka duka, meskipun ia sudah diurapi sebagai raja, tetapi ia diburu seperti penjahat; dirayakan karena kemenangan, tetapi patah hati karena dosa. Melalui semua itu, satu hal yang tetap teguh adalah imannya yang tak tergoyahkan kepada Tuhan.


Apa yang membuat iman Daud begitu teguh? Ia tidak percaya pada kedudukannya, kemampuannya, atau bahkan kebenarannya. Ia percaya pada karakter Tuhan. Daud tahu bahwa Tuhan yang sama yang menyelamatkannya dari singa dan beruang juga akan menyelamatkannya dari raksasa dan raja. Karena TUHAN adalah Terang, Keselamatan, dan Benteng yang kokoh, dan ia percaya bahwa tidak ada yang dapat menyakitinya. Dengan kepastian dari Tuhan ini, siapakah yang akan kita takuti?


Ketika Saul memburu-nya, Daud bersembunyi di gua-gua, tetapi ia tidak pernah bersembunyi dari Tuhan. Ketika ia berdosa berat, ia bertobat dengan hati yang hancur, tetapi ia tidak pernah meragukan belas kasihan Tuhan. Mazmur-mazmurnya dipenuhi dengan emosi, tetapi selalu kembali kepada harapan dan kepercayaan kepada Tuhan.


Refleksi yang dapat kita peroleh dari iman Daud yang tidak tergoyahkan:

  

  1. Percaya Kepada Tuhan Sebagai Sumber Keberanian

Ketika menghadapi ketakutan, ketidakpastian, atau ancaman (emosional, fisik, atau spiritual), ingatlah bahwa Tuhan adalah terang, keselamatan, dan benteng kita. Hal tersebut berarti Dia memberikan kejelasan, pembebasan, dan perlindungan.


Dalam situasi yang menakutkan (misalnya, masalah kesehatan, kehilangan pekerjaan, penganiayaan), berpalinglah kepada Tuhan terlebih dahulu dalam doa daripada panik. Ingatkan diri Anda tentang kesetiaan-Nya di masa lalu dan Ia akan tetap setia di masa sekarang maupun masa mendatang.


  1. Rasa Takut Sudah Dikalahkan Oleh Iman 

Keyakinan Daud bukan pada dirinya sendiri atau keadaannya, tetapi pada kuasa Tuhan. Bahkan ketika kalah jumlah atau terkepung, ia memilih untuk berpegang teguh pada imannya daripada rasa takut. Biasakan diri untuk menyatakan kebenaran Tuhan ketika rasa takut mulai menyelimuti kita (misalnya, hafalkan atau ucapkan mazmur ini dengan lantang). Gunakan iman sebagai penyaring Anda, bukan rasa takut.


  1. Rasa Aman Datang Dari Pengenalan Akan Pribadi Tuhan

Daud mengenal Tuhan secara pribadi ("terangku... keselamatanku... bentengku"). Keberaniannya berasal dari hubungan itu, bukan dari situasinya. Perdalam hubungan kita dengan Tuhan melalui berdoa dan membaca Firman Tuhan setiap hari, karena ketika kita mengenal siapa Tuhan, dapat memperkuat kita saat menghadapi kesulitan.



Referensi



ree

 
 
 

Comments


bottom of page