KOMITMEN TUHAN YANG TAK TERGOYAHKAN
- Care City Church

- Sep 25
- 2 min read
Oct 2025 | 13-19 Oct 2025

Nehemia 9:31
Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang.
Kitab Ezra dan Nehemia bukan hanya sekadar catatan sejarah tentang pembangunan kembali Bait Suci dan tembok Yerusalem, melainkan sebuah catatan mengenai komitmen Allah yang tak tergoyahkan kepada umat perjanjian-Nya, bahkan ketika mereka berulang kali mengingkarinya.
Setelah 70 tahun di pembuangan karena ketidaktaatan mereka, bangsa Israel kembali ke tanah yang dalam keadaan rusak, tandus, dan jauh dari kejayaan leluhur mereka sebelumnya. Namun, Allah tidak melupakan janji-janji-Nya. Dia menggerakkan hati seorang raja kafir (Koresh) untuk memulangkan mereka (Ezra 1:1), membangkitkan pemimpin-pemimpin seperti Ezra dan Nehemia, dan dengan sabar berupaya memulihkan tanah dan hati mereka.
Sampai di Kitab Nehemia 9, setelah mendengar Hukum Taurat dibacakan, umat Israel hancur hatinya. Mereka menyadari betapa tidak setianya mereka, betapa seringnya mereka berpaling dari Allah yang telah menyelamatkan mereka berulang kali. Namun, alih - alih ditolak, mereka justru menemukan belas kasihan. Orang Lewi berdiri dan menyatakan pengakuan panjang lebar serta menceritakan kembali sejarah Israel, dan di sepanjang pengakuan itu, mereka menyadari kebenaran.
Allah tidak pernah menyerah terhadap mereka. Dari sejak mereka membuat anak lembu emas. Bahkan ketika mereka mengabaikan para nabi-Nya. Bahkan ketika mereka melanggar setiap bagian dari perjanjian. Namun, Dia tetap memelihara mereka.
Apa itu Perjanjian yang Tak Tergoyahkan?
Perjanjian yang tak tergoyahkan adalah komitmen suci yang mengikat. Namun, apa yang membuat perjanjian Allah begitu tak tergoyahkan? Kebaikan Tuhan mengalir tidak bergantung pada kesempurnaan kita. Kebaikan itu mengalir dari karakter-Nya, bukan dari perbuatan kita. Kebaikan itu ditegakkan lewat belas kasihan-Nya, bukan oleh jasa kita. Bahkan di dalam Perjanjian Lama, yang memiliki syarat-syarat tertentu, kasih dan pengejaran Allah terhadap umat-Nya tetap teguh. Dan di dalam Kristus, kita sekarang memiliki perjanjian yang bahkan lebih besar. Bukan perjanjian yang tertulis di loh batu, melainkan tertulis di dalam hati kita (Yeremia 31:33).
Tuhan Tetap Setia Meskipun Kita Tidak Setia
Kegagalanmu tidak membatalkan kesetiaan Tuhan. Kembalilah, bertobatlah, dan Dia akan memulihkan. (2 Timotius 2:13)
Perjanjian Membawa Keamanan
Kita tidak perlu takut ditinggalkan, karena bila kita berada di dalam Kristus, kita terikat oleh perjanjian yang tak tergoyahkan (Ibrani 13:5-6).
Kita Di Undang untuk Kembali dan Memperbarui, Bukan untuk Mundur atau Melarikan Diri
Sama seperti orang Israel memperbarui perjanjian mereka (Nehemia 10), kita juga diundang setiap hari untuk menyelaraskan kembali hati kita dengan Tuhan.
Refleksi :
Dalam hal apa kita melihat kesetiaan Tuhan, bahkan ketika kita tidak setia? Dalam area manakah yang perlu untuk kita perbarui komitmen kita kepada Tuhan? Bagaimana jaminan perjanjian Tuhan membentuk cara kita hidup saat ini?
Referensi





Comments