BERAKAR & TIDAK TERGOYAHKAN
- Care City Church

- Jun 30
- 2 min read
Jul 2025 | 7 Jul - 13 Jul 2025

Berakar dalam kasih Tuhan untuk berdiri kuat di Segala Musim.
Efesus 3:17
sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
Dalam dunia yang terus berubah, baik melalui cobaan, transisi, dan bahkan badai yang tak terduga, apa yang membuat kita untuk dapat tetap teguh? Efesus 3:17 memberi kita jawabannya, yaitu berakar dalam kasih Kristus. Sama seperti pohon yang memperoleh kekuatan dan keteguhan dari akarnya yang dalam, keteguhan rohani kita bergantung pada seberapa dalam kita berpijak pada kasih Allah.
Ayat ini menyingkapkan dua wawasan yang kuat untuk perjalanan iman kita:
Percaya Kepada Tuhan berarti kita sedang menanam Benih Stabilitas
“sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu”
Kolose 2:6-7
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Segala sesuatu berawal dari rasa percaya. Semakin kita menyerahkan hati kita kepada Yesus, semakin hadirat-Nya tinggal di dalam diri kita. Rasa percaya ini tidak diperoleh dengan pasif, melainkan kita harus secara aktif memperolehnya, disengaja, dan setiap hari kita bangun. Ketika kita percaya kepada Tuhan baik dalam keadaan tenang maupun badai, hal itu semakin meneguhkan kita bahwa Kristus tinggal di dalam kita. Kehadiran-Nya menjadi jangkar dalam hidup kita, menjaga kita tetap teguh tidak peduli apa pun yang terjadi dalam hidup kita.
Berakar Dalam Kasih Tuhan Membuat Kita Tak Tergoyahkan
“kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”
Mazmur 1:3
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Hidup kita dapat berubah silih berganti, ada suatu masa yang cerah dan penuh sukacita, dan ada suatu masa dimana hidup kita gelap dan penuh tantangan. Sama seperti pohon yang harus menancapkan akarnya dalam-dalam agar dapat bertahan hidup dari badai dan kekeringan, kita juga harus menambatkan diri kita pada sesuatu yang tak tergoyahkan. Fondasi itu adalah kasih Allah.
Akar yang tumbuh dalam kasih Allah memberi kita kekuatan dan ketahanan batin. Bukan agama yang membuat kita tetap kuat, melainkan hubungan yang dalam dan kekal dengan Yesus. Ketika kita merenungkan kasih-Nya, mengamalkan Firman-Nya, dan bersandar pada janji-janji-Nya, kita menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi air hidup, yang tak tergoyahkan, berbuah, dan penuh kehidupan bahkan di tengah kekeringan.
Refleksi :
Bertumbuh dalam kasih Allah berarti lebih dari sekadar mengenal-Nya, itu berarti membiarkan kasih-Nya membentuk kita dari dalam ke luar. Itu berarti menghabiskan waktu bersama-Nya dalam doa, merenungkan Firman-Nya, memercayai-Nya ketika segala sesuatu tidak masuk akal, dan menaati-Nya bahkan ketika itu sulit. Saat kita melakukannya, iman kita menjadi seperti pohon yang berakar dalam di tanah yang subur, stabil, terpelihara, dan tangguh.
Jadi marilah kita mengejar kedalaman dalam iman, bukan hanya iman yang dangkal. Marilah kita bertumbuh dalam, sehingga kita dapat berdiri teguh, bukan hanya saat matahari bersinar, tetapi saat angin bertiup dan hujan turun.
Referensi





Comments