BERHARAP PADA TUHAN
- Care City Church

- 6 days ago
- 2 min read
Nov 2025 | 24 - 30 Nov 2025

Di dunia modern sekarang, kata-kata “saya berharap” sering kali terdengar seperti angan-angan, seperti "Semoga segalanya membaik," atau "Semoga esok lebih cerah." Harapan seperti ini mengandung ketidakpastian. Namun, dalam Alkitab, harapan bukanlah angan-angan, melainkan penantian penuh keyakinan yang berakar pada kesetiaan pada perjanjian dan keandalan janji-janji Allah.
Ada beberapa kata kerja kunci dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan sebagai "berharap", masing-masing memiliki makna yang sedikit berbeda terkait dengan ekspektasi, penantian, dan kepercayaan. Kata Qavah, Yacḥal, dan Sabar semuanya mengungkapkan harapan sebagai sebuah ketahanan yang aktif dan bukan sebuah optimisme yang pasif.
Mari kita lihat tiga kata tentang “harapan” ini:
Qavah — Harapan yang Membentang dan Bertahan
Kata Ibrani “Qavah” secara harfiah berarti "mengikat" atau "memutar", seperti untaian tali. Kata ini menggambarkan tali yang diuntai lalu dibentangkan dengan kuat, dengan kata lain seperti tali yang ditarik kencang tetapi tidak putus.
Ketika Yesaya berkata, "Orang-orang yang menanti-nantikan (Qavah) Tuhan akan mendapat kekuatan baru" (Yesaya 40 : 31), ia menggambarkan sebuah harapan yang diulur tetapi teguh, jenis harapan yang bertahan kuat di bawah tekanan. Harapan kita kepada Tuhan tidaklah rapuh; harapan itu dibentuk melalui peregangan iman.
Yachal — Harapan Yang Percaya Melalui Keheningan
Kata "Yachal" memperkenalkan aspek lain dari pengharapan alkitabiah. Artinya "menunggu dengan sabar," terutama ketika doa tampaknya tidak ada jawaban. Dalam Mazmur 130 : 5, pemazmur menyatakan, "Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan (Yachal) firman-Nya." Inilah pengharapan yang diyakini pemazmur ketika doa-doa tampaknya tak terjawab, ketika kegelapan menyelimuti, dan ketika iman harus bersandar sepenuhnya pada Firman Tuhan. Yachal mengingatkan kita bahwa pengharapan bukanlah ketiadaan penantian, melainkan mempercayai Tuhan dengan penantian penuh harapan.
Sabar — Harapan yang Terlihat Penuh Harapan
Kata ketiga, “Sabar”, berarti "memandang dengan penuh harap." Ini adalah gambaran seseorang yang berdiri di menara pengawas, mata tertuju ke cakrawala, yakin bahwa Tuhan akan datang menolong.
Mazmur 119 : 166 mengatakan, "Aku menantikan (Sabar) keselamatan dari pada-Mu, ya Tuhan,dan aku melakukan perintah-perintah-Mu." Harapan semacam ini adalah suatu penantian yang aktif, bukan sekadar bertahan, tetapi mengantisipasi kebaikan Tuhan dengan mata iman.
Sabar memanggil kita untuk hidup dengan pengharapan, bukan sekadar menunggu sesuatu terjadi, tetapi percaya bahwa Tuhan sudah sedang bekerja.
Refleksi :
Berharap secara alkitabiah berarti hidup dalam tekanan (Qavah), percaya dalam keheningan (Yachal), dan berjaga dengan penuh harap (Sabar). Ini bukan penantian pasif, melainkan sikap iman yang berlandaskan pada karakter Allah yang tak berubah.
Ketika kita “Qavah”, “Yachal”, dan “Sabar”, sama saja kita mengatakan : “Bahkan ketika aku tidak melihatnya, aku akan tetap menunggu; bahkan ketika aku tidak merasakannya, aku akan tetap percaya; dan bahkan sebelum itu terjadi, aku akan tetap berharap, karena harapanku ada pada Tuhan.
Referensi





Comments