TUJUAN TUHAN YANG TAK TERGOYAHKAN
- Care City Church

- 6 days ago
- 2 min read
Nov 2025 | 10 - 16 Nov 2025

Kejadian 1:9
Berfirmanlah Allah: ”Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian.
Dalam Kejadian 1 : 9, kita melihat kuasa Allah beraksi. Dengan satu perintah, air yang kacau balau terkumpul, dan daratan kering muncul. Momen keteraturan ilahi ini mencerminkan lebih dari sekadar penciptaan, tetapi juga mengungkapkan tujuan Allah yang tak tergoyahkan. Ketika kita menghubungkannya dengan kata Ibrani QAVAH, "YIKKAVU", yang berasal dari akar kata Ibrani QAVAH.
Kata Qavah pertama kali muncul dalam Alkitab, tetapi bukan dalam arti "menunggu" seperti yang digunakan dalam ayat-ayat seperti Yesaya 40:31. Dalam ayat ini, QAVAH digunakan dalam arti aslinya, secara fisik, yang berarti dikumpulkan, dihimpun, atau diikat ke satu tempat. Kita menemukan kebenaran yang lebih dalam tentang bagaimana kita dipanggil untuk menanti, berharap, dan percaya pada tujuan tersebut, bahkan ketika kita belum dapat melihat gambaran utuhnya. Dari ayat ini, kita dapat memahami wawasan berikut:
Tuhan Menciptakan Keteraturan dari Kekacauan
Sebelum daratan muncul, bumi belum berbentuk dan kosong (Kejadian 1 : 2). Namun, suara Tuhan membawa pemisahan, tujuan, dan struktur.
Qavah mengingatkan kita untuk menanti dengan penuh harap, waktu Tuhan akan membawa kejelasan dari kebingungan.
Tujuan-Nya tidak reaktif melainkan disengaja, bahkan ketika segala sesuatu terasa tidak jelas dan tidak pasti. Sama seperti air berkumpul dan daratan muncul atas firman-Nya, hidup kita bukanlah tanpa tujuan. Dia sedang membentuk sesuatu yang kokoh di bawah permukaan.
Firman Tuhan adalah Fondasi
Frasa "Dan jadilah demikian" mencerminkan otoritas mutlak firman Allah. Daratan tidak membantah air; segala sesuatu menanggapi dengan tunduk. Demikian pula, ketika kita qavah, kita mengikatkan diri dalam pengharapan pada janji-janji Allah, kita selaras dengan firman Tuhan yang tak pernah gagal.
Tujuan Allah tidak tergoyahkan oleh keraguan, penundaan, atau bahkan bencana yang melanda. Apa yang Ia firmankan, pasti akan digenapi.
Menunggu adalah Bagian dari Tujuan
QAVAH bukanlah penantian pasif; melainkan kepercayaan aktif yang disertai pengharapan.
Tanah itu tidak muncul secara instan di ayat 1, melainkan datang ketika Tuhan berkata sudah waktunya.
Musim-musim penantian kita tidak sia-sia. Masa-masa itu mempersiapkan kita untuk berdiri teguh di atas apa yang sedang dibentuk Tuhan.
Dalam penantian, kita sedang dibentuk. Tuhan menggunakan qavah untuk menumbuhkan iman yang tak tergoyahkan akan tujuan-Nya yang tak tergoyahkan.
Refleksi :
Apakah kita sedang berada di musim dimana kita belum bisa melihat "daratan"? Mungkin posisi kita dikelilingi oleh ketidakpastian, seperti air sebelum penciptaan. Tenanglah, Tuhan masih berfirman, masih memisahkan, masih mendatangkan tujuan.
Mari kita tegaskan kembali kepercayaan kita pada firman Tuhan yang terucap atas hidup kita dan menyambut setiap penantian dengan penuh harapan, karena kita tahu qavah mengikat kita pada waktu-Nya. Carilah tanda-tanda daratan yang kering, tempat-tempat di mana Tuhan mulai menyingkapkan apa yang telah Ia bentuk.
Yesaya 40:31
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Referensi





Comments